Festival, berasal dari kata latin dengan kata dasar festa,
atau pesta dalam bahasa Indonesia, yang identik dengan perayaan besar.
Biasanya diadakan dalam rangka memperingati sesuatu, atau juga bisa
diartikan dengan hari atau peringatan peristiwa penting, bahkan
bersejarah.
1. Thaipusam
2. Festival Memukul Angsa
3. Festival EL Colacho
Festival selanjutnya yakni, El Colachi, atau festival lompat bayi. Festival ini sudah ada sejak tahun 1620 yang dilaksanakan di beberapa penjuru di Spanyol saat pesta Corpus Christi. Dalam festival ini, sang pelompat harus melewati bayi yang disimpan di atas matras. Bayi tersebut yang tepat berusia satu tahun dan dilakukan di tempat dimana bayi itu dilahirkan.
4. Festival Menggelindingkan Keju
Festival unik berikutnya diadakan setiap bulan Mei di bukit Cooper, Gloucestershire, Inggris. Festival ini berbentuk menggelindingkan keju. Namun yang menarik dari festival ini, bukan keju yang dilemparkan, melainkan orang-orang yang diharuskan menangkap keju yang digelindingkan di atas bukit yang sangat curam.
5. Festival Melempar Kambing
Festival tradisi selanjutnya juga berasal dari Spanyol, yakni festival melempar kambing. Hmmm, sepertinya Spanyol suka menggelar festival-festival anehnya.
Sumber
Namun biasanya festival yang berkaitan
dengan tradisi kebudayaan sebuah negara, sangat menarik perhatian.
Alasannya karena festival akan berlangsung unik, menarik, dan tentu saja
sudah sangat jarang ditemui di zaman modern.
Disetiap negara, festival yang berkaitan
dengan budaya dan digelar setiap tahun, bukan saja untuk melestarikan
budaya atau tradisi, tapi kini telah menjadi objek wisata budaya bagi
para turis.
Dari beberapa negara pemilik festival
tradisi budaya ada yang sangat unik dan menarik sehingga menyita
perhatian dunia. Dan inilah festival tradisi unik terbaik di dunia :1. Thaipusam
Festival tradisi unik terbaik yang
pertama yakni, Thaipusam. Festival ini digelar orang-orang hindu di
daratan India dan Pakistan. Kebanyakan dirayakan oleh orang-orang tamil.
Festival yang diadakan setiap tahun ini
berlangsung antara bulan Januari hingga februari. Thaipusam merupakan
festival untuk merayakan kelahiran Murugan, seorang anak laki-laki Shiva
dan Parvati.
Peserta Thaipusam akan mencukur
rambutnya, dan melakukan ziarah. Di akhir acara, akan ada ritual
ekkstrem yang tentunya jangan pernah dilakukan di rumah anda pemirsa.
Yakni peserta akan menusuk bagian tubuhnya menggunakan benda tajam.
Bahkan peserta menyangkutkan cantelan ke punggung mereka dan menarik
benda berat seperti truk, atau bahkan yang lebih berat lagi seperti
traktor.
Para peserta percaya, semakin mereka
menderita, maka tuhan akan semakin mengasihaninya. Kini festival tradisi
Thaipusam, selalu digelar di Singapura dan Malaysia saat liburan, dan
tentu saja sangat menarik perhatian para turis.
2. Festival Memukul Angsa
Festival tradisi unik terbaik di dunia
berikutnya, memukul angsa. Festival ini biasa dilakukan oleh
bangsa-bangsa Eropa, seperti Spanyol, Jerman dan beberapa negara
lainnya. Namun tidak diketahui secara pasti negara mana yang pertama
kali mengggelar festival ini.
Yang pasti tradisi memukul angsa yang
sangat diminati ini, diberi nama Antzare Eguna di Spanyol. Dan sudah
berlangsung sejak lebih dari 350 tahun yang lalu.
Saat melakukan festival ini, para
peserta memukul angsa hidup dengan kaki tergantung. Setiap orang yang
memukul angsa tersebut harus memutuskan kepala angsa, namun dalam
beberapa tahun terakhir, tradisi ini sedikit berubah setelah adanya
protes dari aktivis pencinta hewan. Kini angsa yang digantung tidak lagi
yang masih hidup, tapi angsa yang sudah mati, dan caranya pun sedikit
berubah, yakni tidak lagi memukul, tapi memutuskan kepala angsa dari
badannya dengan cara ditarik. Walaupun ada sedikit pergeseran dari
tradisi terdahulu, namun festival ini masih tetap diminati.
Festival selanjutnya yakni, El Colachi, atau festival lompat bayi. Festival ini sudah ada sejak tahun 1620 yang dilaksanakan di beberapa penjuru di Spanyol saat pesta Corpus Christi. Dalam festival ini, sang pelompat harus melewati bayi yang disimpan di atas matras. Bayi tersebut yang tepat berusia satu tahun dan dilakukan di tempat dimana bayi itu dilahirkan.
Orang-orang yang melakukan lompatan di
desa Cristrillo De Murcia akan berpakaian seperti setan. Walaupun
festival ini sedikit berbahaya karena sering membuat sang pelompat,
terutama orang dewasa terluka, namun tetap dilaksanakan setiap tahunnya,
karena peminatnya selalu banyak.
Alasan lainnya, baik dari si pelompat,
maupun orang tua bayi yang dilompati, adalah adanya kepercayaan bahwa
setelah dilompati beberapa orang, dosa-dosa si bayi akan terhapus.
Walaupun ada permintaan festival untuk dihentikan, baik dari pemerintah
Spanyol, maupun pemuka agama, namun hingga kini El Colachi tetap
berlangsung semarak. Nah yang ini juga sebaiknya tidak ditiru di rumah
anda yah.
4. Festival Menggelindingkan Keju
Festival unik berikutnya diadakan setiap bulan Mei di bukit Cooper, Gloucestershire, Inggris. Festival ini berbentuk menggelindingkan keju. Namun yang menarik dari festival ini, bukan keju yang dilemparkan, melainkan orang-orang yang diharuskan menangkap keju yang digelindingkan di atas bukit yang sangat curam.
Ritual ini konon berawal dari kejadian
tidak sengaja, saat keju yang dibawa petani ke atas bukit terjatuh, sang
petani lantas mengejarnya hingga berguling-guling dan menyelamatkan
keju hingga bisa dijual. Kejadian tersebut mengilhami para petani
mengulangnya sebagai wujud syukur, hasil olahan kejunya bisa terjual.
Dalam setiap pelaksanaan festival ini
selalu menelan korban, sehingga anak-anak tidak diizinkan untuk ikut
festival tersebut. Karena minat anak-anak sangat tinggi akhirnya digelar
festival khusus yang lebih aman, yakni mendaki bukit, baik dilakukan
anak laki-laki maupun perempuan.
Hingga kini festival masih rutin
dilakukan, dan pemerintah daerah sangat mendukung festival tradisi ini,
karena bisa menarik para wisatawan, yang kini sering datang. Bahkan para
wisatawan tidak hanya bisa menyaksikan, tapi juga boleh mengikuti
festival tradisi budaya unik ini.
Festival tradisi selanjutnya juga berasal dari Spanyol, yakni festival melempar kambing. Hmmm, sepertinya Spanyol suka menggelar festival-festival anehnya.
Untuk festival yang satu ini biasanya
digelar di minggu keempat bulan Januari setiap tahunnya. Orang-orang
lokal di desa kecil, Manganeses De La Polvorosa berkumpul melakukan
ritual melempar kambing ini. Walaupun tidak diketahui secara pasti kapan
pertama kali festival ini digelar, namun diyakini telah berlangsung
sejak ratusan tahun lamanya.
Sesuai dengan tradisi di desa tersebut,
festival diawali dengan melibatkan seorang pria muda yang mencari
kambing, mengikatnya dan membawa kambing tersebut ke atas menara gereja
lokal. Dia lalu melempar kambing yang dibawanya, di atas ketinggian lima
puluh kaki. Sementara penduduk yang menghadiri festival tersebut akan
menangkapnya dengan menggunakan kain terpal.
Seperti halnya festival sejenis, aksi
melempar kambing ini juga mendapat tentangan dari aktivis hewan. Mereka
meminta pejabat desa untuk menghentikannya. Permintaan dari aktivitas
mendapat persetujuan dari aparat desa, hanya saja masyarakat yang
melakukan festival tersebut tidak memedulikannya, dan festival melempar
kambing tetap berlangsung hingga kini.